Pemangkasan
Ketahanan kakao sangat ditentukan oleh pemangkasan, kalau tidak
dilakukan dengan baik maka akan mengurangi hasil kakao selama beberapa
bulan bahkan beberapa tahun dan meningkatkan serangan penyakit serta
pertumbuhan gulma. Pemangkasan akan menghasilkan pohon dengan tajuk
terbuka hingga memungkinkan matahari masuk. Ada empat komponen kunci
dalam pemangkasan tanaman kakao, antara lain pemangkasan bentuk
(pemangkasan pucuk dan bentuk tajuk), pemangkasan tunas air/vertikal,
pemangkasan sanitasi dan pemangkasan struktural. Pemangkasan bentuk
dilakukan dengan memangkas pucuk (3-6 bulan) dan bentuk tajuk (6-9
bulan).
Tujuannya untuk membentuk tanaman dan tajuk kakao yang memacu
perkembangan cabang sekunder dan menghasilkan banyak buah. Berbeda
dengan pemangkasan bentuk, pemangkasan tunas air terdiri atas tiga
tahap, yaitu memangkas semua tunas setinggi 40-60 cm di atas permukaan
tanah; memangkas sebagian besar tunas yang tumbuh kembali di dalam
struktur yang terbentuk; serta menghilangkan tunas vertikal yang tidak
tumbuh tegak.
Sedangkan pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara memangkas cabang
di bawah ketinggian 1,2 m, cabang yang sakit/rusak dan tumpangtindih
dengan jarak 20-40 m, ranting yang tidak produktif, memelihara cabang
untuk mempertahankan tinggi tanaman 3,5 m, pengirisan sentral dan
samping, dan membuang semua buah yang mengering. Terakhir, pemangkasan
struktural adalah pemangkasan yang membatasi ketinggian tanaman,
membersihkan permukaan tanah, dan memangkas tajuk arah timur-barat lalu
utara-selatan.
Tidak hanya pemangkasan kakao, pemangkasan pohon penaung pun akan
memacu pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki hasilnya. Jumlah penaung
yang terlalu sedikit mengakibatkan kakao menjadi tidak sehat dan muncul
masalah gulma. Tapi jumlah penaung yang terlalu banyak akan meningkatkan
masalah hama dan penyakit. Keduanya menyebabkan produksi kakao rendah.
Jenis tanaman penaung beraneka macam, namun yang biasa ditemui adalah
kelapa atau glirisidia (Gliricidia sepium).
Pengelolaan Penaung
Pemangkasan penaung dapat dilakukan dengan menghilangkan daun-daun
kelapa yang jatuh ke pohon kakao secara rutin. Pengelolaan ini sebaiknya
meliputi pengurangan tajuk, pembuangan kulit batang, dan pemangkasan
pertumbuhan kembali yang dilakukan pada bulan Juli dan Desember (5-6
bulan sesudah pemangkasan struktural) dan selama putaran pemangkasan
sanitasi normal. Pengurangan tajuk yaitu pemangkasan cabang-cabang tajuk
besar untuk mengurangi bobot tajuk glirisidia. Sedangkan pembuangan
kulit batang hanya membuang kulit pada ketinggian bahu lalu memotong
jaringan penghubung permukaan pada tempat kulit batangnya diambil.
Selanjutnya pemangkasan pertumbuhan kembali dilakukan tiga bulan setelah
pembuangan kulit batang, tumbuhkan dua atau tiga tunas dan buang
sisanya. Enam bulan setelah pembuangan kulit batang, tinggalkan satu
tunas pertama dan buang kulit pada tunas sisanya.
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma juga berperan penting dalam mengurangi hama dan
penyakit. Gulma dikendalikan dengan cara meningkatkan ketersediaan air
dan unsur hara, serta mempermudah akses ke tanaman kakao. Gulma meliputi
rumput, tumbuhan berdaun lebar, tumbuhan merambat, tumbuhan lain yang
tidak dikehendaki dan tumbuh pada blok kakao. Gulma di bawah pohon kakao
akan menjadi pesaing unsur hara, sinar, air dan ruang, serta membantu
penyebaran hama dan penyakit. Namun gulma dapat dihilangkan dari
sekeliling pangkal batang kakao secara manual ataupun menggunakan bahan
kimia. Pilihan pengendalian gulma tergantung pada sumberdaya yang
tersedia, dan apakah akan mengusahakan kakao secara organik atau tidak.
Pemupukan
Pemakaian pupuk perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kondisi.
Pupuk urea memungkinkan perkembangan akar dan ketahanan, serta memacu
pertumbuhan vegetatif baru dan produksi bunga. Sedangkan pupuk kimia dan
pupuk kandang menyediakan unsur hara ekstra untuk membentuk ketahanan
dan memperbaiki kesehatan tanaman, sehingga mampu meningkatkan produksi.
Pemakaian pupuk kimia sebaiknya pada akhir periode panen untuk memacu
pembungaan. Saat ini pupuk kimia yang sering digunakan adalah urea dan
NPK (nitrogen, fosfor, kalium). NPK membantu tanaman dewasa untuk
memasok nutrisi pada buah muda dan menunjang perkembangan buah sampai
masak. Disamping pupuk kimia, bisa digunakan pupuk kandang yang
dikomposkan selama 3 bulan agar bisa memperbaiki tanah dan bermanfaat
dalam produksi kakao organik.
Sanitasi Blok
Sanitasi blok yang memerlukan perawatan karena penyakit dan hama
kakao tersebar akibat buruknya pengelolaan blok. Serangga memainkan
peranan penting dalam siklus penyakit busuk buah (Phytophtora).
Sanitasi akan memacu kebersihan pokok dan memperbaiki kesehatan
tanaman. Bagian paling penting dalam sanitasi adalah memanen semua buah
satu minggu sekali selama musim hujan, dan dua minggu sekali selama
musim kemarau. Sanitasi blok terdiri atas kebersihan pohon dan permukaan
tanah.
Kebersihan pohon meliputi pembersihan buah yang busuk/hitam (dibuang
dari blok kakao untuk mengurangi penyebaran inokulum dan terjadinya
penyakit), bagian tanaman yang sakit/rusak (dipangkas mulai dari chupon/tunas vertikal, tunas baru, daun, dan cabang yang terinfeksi penyakit pembuluh kayu atau vascular streak dieback (VSD) dan kanker (berupa bercak infeksi yang timbul
sumber :https://cocoainfo.wordpress.com/cocoa/cocoa-tree/agar-kakao-berbuah-lebat/
Kamis, 23 Maret 2017
agar kakao cepat berbuah
05.31
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar