Tanaman Hias Daun
1. Adiantum atau suplir.
Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan
varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil
dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan
lingkungan yang lembab dan udara bersih.
Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya
harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan
air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram
sebaiknya air hujan.
Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah –
tidak harus dengan air hujan – agar kelembabannya terjaga. Pada awal
musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur
sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya.
2. Keladi Red Star (Caladium Bicolor)
Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya.
Keladi Red Star kecantikannya adalah pada urat daunnya yang berbentuk
bintang dan berwarna merah cerah, tangkai daunnya berwarna agak
kemerahan (pink) dengan belang-belang hitam.
Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam, tanaman hias ini cepat berkembang asal media tanamnya tetap dijaga lembab.
Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya menguat.
Untuk penyiraman cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun.
Dengan media yang basah (lembab), keladi akan tumbuh cantik, lebar, dan warna pada daunnya akan lebih keluar.
Media biasanya memakai sekam atau cocopeat. Jangan memakai tanah karena akar sulit untuk menembusnya,
3. Aglaonema
Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau
ban berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa
perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan
lingkungan yang lembab.
Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau,
daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak
tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar
yang sudah tua juga perlu dipangkas.
4. Dieffenbachia
Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia.
Dieffenbachia juga dikenal mudah dalam perawatan dan perbanyakannya.
Tanaman ini tahan dalam ruangan meskipun untuk jangka tertentu perlu
diperlakukan pula di ruang terbuka. Warna daunnya cenderung gelap bila
ditempatkan dalam ruang atau di bawah naungan.
Jadi, tak masalah jika ingin menjadikannya sebagai tanaman indoor.
Daun Dieffenbachia mampu menyerap racun di udara. Menempatkannya
dalam ruangan, selain mempercantik ruang, juga membersihkan udara.
Menanamnya di halaman, bisa ikut membantu mengurangi gas polutan di
sekitar rumah.
Perbanyakan tanaman ini umumnya dilakukan dengan stek.
Tetapi berhati-hatilah karena, getah daun dan batang
Dieffenbachia BERBAHAYA!! dapat menyebabkan gatal-gatal maupun kejang
pada bibir dan lidah serta kerongkongan bila mengenainya. Meskipun
setelah beberapa waktu dapat pulih kembali, gejala ini dapat menyebabkan
syok, bahkan kematian apabila kejang mengganggu saluran pernafasan.
5. Kuping Gajah (Anthurium crystallinum Lindl.)
Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium Crystallinum atau Kuping Gajah.
Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung
dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar
ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.
Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan.
Tanaman ini termasuk jenis Anthurium Daun, yang memiliki daya pikat
terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa dan untuk perawatannya
lebih mudah, karena perhatian cenderung hanya tertuju pada daunnya
saja.
Anthurium hanya butuh sinar matahari sedikit. Tempat yang teduh
seperti di beranda rumah, teras belakang rumah menjadi tempat yang
cocok bagi Anthurium.
Daun Anthurium akan berubah menguning jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama.
Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Untuk menanamnya sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu
media yang berupa campuran arang sekam, pakis cacah dan humus.
Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan
menyebar.
Penyiraman dilakukan 1 kali sehari, tetapi jika cuaca panas, boleh
di siram 1 – 2 kali (pagi dan sore), tanaman ini tidak suka basah
tetapi suka kelembapan. Air tidak boleh sampai tergenang atau becek.
Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik.
Tanaman Hias Bunga
Bagi Anda yang tidak begitu menyukai tanaman hias daun, masih ada
tanaman hias bunga.Tanaman hias ini, selain daunnya memberi daya tarik
tersendiri, bunganya juga amat memikat, misalnya:
1. Begonia semperflorens yang merupakan salah satu jenis Begonia bunga.
Ia tetap mungil dan berbunga setiap saat sepanjang tahun.
Tanaman yang daunnya bulat, hijau mengkilat ini, memiliki bunga
bervariasi, dari putih sampai ke merah merona. Jenis tanaman ini
menghendaki udara lembab (biasanya pot dibungkus dengan mos basah), akan
tetapi daun-daunnya tidak boleh kena air.
2. African violets dan violltjes.
Tanaman yang mungil dengan daun agak berbulu ini biasanya memberi
bunga yang indah. Warna bunganya biasanya biru, merah jambu
keputih-putihan, atau merah lembayung.
Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara
yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja,
tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung,
kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila
menyiram tanaman ini, harus menggunakan air suam-suam kuku, dan usahakan
agar tidak sampai memerciki daunnya.
Jumat, 11 November 2016
JENIS TANAMAN HIAS
00.17
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar